Problem Bau Mulut? Atasi dengan White Max

Sekilas tentang halitosis

Aini (27) adalah seorang wanita karir. Sebenarnya ia adalah wanita yang mudah bergaul. Tapi akhir-akhir ini, ia berubah jadi agak pendiam. Pada saat bercengkerama dengan teman-temannya, Aini selalu menjaga jarak atau sedikit memalingkan mukanya.

Bau mulut, itulah problem yang ia alami. Aini menyadari bahwa jika ia sedang lapar atau haus, maka otomatis mulutnya akan mengering, dan sudah dapat dipastikan bau mulutnya akan datang pula. Padahal pekerjaan Aini mengharuskannya banyak berkomunikasi dan bertatap muka dengan banyak orang. Maka agar teman-teman atau lawan bicaranya tak merasa terganggu, ia harus bisa mengatasi sendiri bau mulutnya tersebut.

Bau mulut sebenarnya tidak mengancam kesehatan. Tetapi kalau aroma tidak sedap itu keluar dari mulut Anda, tentu saja ancaman lainnya dapat berakibat fatal: “satu per satu teman-teman Anda akan meninggalkan Anda !” Anda juga akan menjadi kurang percaya diri dan merasa tidak nyaman saat berkomunikasi langsung dengan orang lain.

Dalam dunia kedokteran, bau mulut dikenal dengan istilah halitosis (halitos:napas, osis:kondisi). Halitosis bukanlah masalah baru, namun sayang sekali gangguan bau mulut ini pada umumnya tidak disadari oleh mereka yang menderitanya. Halitosis sendiri sebenarnya bukan merupakan suatu diagnosa, melainkan hanya gejala atau kondisi yang dapat terjadi pada setiap orang dan gejalanya diindikasikan dengan napas yang berbau kurang sedap.

Masalah bau mulut ini tidak hanya dapat menimbulkan gangguan estetika atau fisik, tetapi juga menimbulkan dampak sosial dan psikologis yang merugikan seperti rasa rendah diri. Ditinjau dari segi sumber atau latar belakang penyebabnya, halitosis cukup kompleks. Hal ini dapat dilatarbelakangi oleh beberapa kelainan sistemik seperti gangguan pada sistem pernapasan, sistem pencernaan, sistem endokrin, dan faktor kejiwaan.

Penyebab halitosis

Selain disebabkan oleh faktor patologis yang kerap dijumpai pada penderita karies, gingivitis, sinisitis kronis, pharyngitis, dan kanker rongga mulut, halitosis juga diakibatkan saliva (air ludah) yang terlalu pekat dan sisa-sisa makanan yang tertimbun. Biasanya terjadi waktu tidur, ketika tidak ada gerakan lidah dan aliran saliva terhambat. Juga terjadi pada orang yang berpuasa, perokok, penderita stres berkepanjangan, dan wanita yang mengalami menopause.

Sedangkan faktor sistemik (berhubungan dengan sistem yang ada di tubuh) yang menyebabkannya lebih kompleks. Secara patologis biasanya terjadi pada penderita TBC, sifilis, diabetes mellitus, gangguan hati, dan gangguan ginjal. Dan untuk sistemik nonpatologis sering terjadi pada peminum alkohol dan orang yang mengkonsumsi daging secara berlebihan.

Antisipasi & pencegahan

Ditinjau dari segi bentuknya, perawatan Halitosis sangat tergantung pada penyebab atau latar belakangnya.

1. Perawatan yang tujuan utamanya menghilangkan penyebab halitosis adalah bakteri, harus menghilangkan plak bakteri dari semua unsur yang bersifat retensif bagi plak bakterial tersebut. Pengendalian plak ditekankan pada pembersihan atau penyikatan gigi, gusi, mukosa dan lidah.

2. Obat kumur dapat dipakai, seperti larutan chlorhexidine 0,2%, listerine, larutan cetylpyridinium chloride (CPC), dan essential oil. 

3. Perawatan yang tujuan utamanya adalah untuk mengatasi faktor penyabab patologis, dengan mengacu pada indikasi, penyebab penyakit dan liputan jaringannya, dapat dipertimbangkan untuk dirujuk kepada para ahli terkait untuk mendapatkan perawatan yang diperlukan.

Solusi alami dari WHITE MAX

Memang masalah bau mulut atau halitosis merupakan problem umum yang dapat terjadi pada siapa saja, namun dengan kadar yang berbeda-beda. Faktor yang menyebabkannya pun bisa beragam, baik karena makanan, sakit, radang di pencernaan, termasuk akibat dari kerusakan gigi karena plak.

Plak merupakan penyebab kerusakan gigi. Plak dan sisa makanan yang melekat di gigi secara bertahap akan berubah menjadi asam oleh bakteri. Bila ditambah dengan air liur, plak beserta sisa-sisa makanan itu berubah menjadi karang gigi yang biasanya ada pada permukaan belakang gigi. Dan kotoran-kotoran yang menempel di gigi itulah menjadi salah satu penyebab bau mulut.

Untuk itulah Anda membutuhkan WHITE MAX, pasta gigi yang selain bermanfaat untuk membersihkan gigi secara keseluruhan, juga berfungsi sebagai pengontrol bakteri dalam mulut, mencegah bau mulut, berfungsi sebagai antiplak, mempercepat proses penyembuhan sariawan, mengatasi gusi yang sering berdarah, sekaligus memperkuat email gigi, serta menjaga kesegaran gigi keluarga Anda sepanjang hari.

Selain itu keunggulan bahan essential oil, tea tree oil, allantoin, dan calcium dapat Anda temukan pada pasta gigi keluarga WHITE MAX yang diformulasikan secara khusus, sehingga membedakannya dari pasta gigi biasa.

Jagalah kesehatan gigi dan mulut keluarga Anda dengan WHITE MAX


Sumber : E-Info Kompak Februari 2021