Wanita Harus Tahu!!...

Tubuh wanita mengalami beragam perubahan seiring proses alami yang dilaluinya, mulai dari pubertas, ovulasi, menstruasi, hingga kehamilan dan menyusui. Berbagai proses tersebut terjadi berkat adanya macam-macam hormon di dalam tubuh wanita.

Hormon merupakan zat kimia yang diproduksi oleh sistem endokrin dalam tubuh dan berfungsi untuk membantu mengendalikan hampir semua fungsi tubuh, seperti pertumbuhan, metabolisme, hingga kerja berbagai sistem organ, termasuk organ reproduksi.

Macam-Macam Hormon Wanita

Berikut ini adalah beberapa macam hormon wanita beserta fungsinya:

1. Progesteron

Hormon progesteron berpengaruh terhadap siklus menstruasi dan ovulasi. Saat wanita mengalami ovulasi atau sedang berada di masa subur, hormon progesteron akan membantu mempersiapkan lapisan dalam rahim (endometrium) sehingga jika terjadi pembuahan maka rahim siap menerima sel telur yang telah dibuahi oleh sperma. 

Selama kehamilan, kadar hormon progesteron dalam tubuh tetap tinggi. Hal ini mencegah tubuh menghasilkan sel telur baru dan mempersiapkan tubuh untuk memproduksi ASI. Bila tidak terjadi pembuahan, kadar hormon progesteron dalam tubuh akan turun dan memicu menstruasi.

2. Oksitosin

Hormon oksitosin yang diproduksi oleh kelenjar hipofisis di otak ini umumnya akan meningkat selama kehamilan, khususnya ketika menjelang persalinan. Ketika kadar hormon meningkat, rahim akan terangsang untuk berkontraksi dan mempersiapkan proses persalinan. Setelah melahirkan, oksitosin akan merangsang kelenjar payudara untuk menghasilkan ASI.

3. Luteinizing hormon (LH)

LH pada wanita bertugas untuk membantu tubuh mengatur siklus menstruasi dan ovulasi. Oleh karena itu, hormon ini juga berperan dalam masa pubertas. Hormon ini diproduksi oleh kelenjar hipofisis di otak. Umumnya, kadar hormon LH pada wanita akan meningkat saat menstruasi dan setelah menopause. Kadar LH yang terlalu tinggi pada tubuh wanita dapat mengakibatkan masalah reproduksi.

4. Follicle - stimulating hormone (FSH)

Sama halnya dengan hormon LH, hormon FSH juga diproduksi di kelenjar hipofisis di otak dan berperan penting dalam sistem reproduksi. Hormon ini membantu mengendalikan siklus menstruasi dan produksi sel telur di ovarium. Kadar hormon FSH yang rendah menandakan bahwa wanita tidak mengalami ovulasi, adanya gangguan pada kelenjar hipofisis, atau bisa juga menandakan kehamilan. Sebaliknya, hormon FSH yang tinggi dapat menandakan wanita memasuki masa menopause, adanya tumor di kelenjar hipofisis, atau malah gejala dari sindrom Turner.

Sindrom Turner merupakan kelainan kromosom ketika perempuan lahir hanya memiliki satu kromosom X (ada kromosom seks yang hilang atau tidak lengkap) dan gejalanya berupa perawakan pendek, pubertas tertunda, infertilitas, cacat jantung, dan ketidakmampuan belajar tertentu.

5. Testosteron

Kadar hormon testosteron yang terdapat pada tubuh wanita memang tidak sebanyak pada pria, namun hormon ini tetap memiliki fungsi yang penting bagi kesehatan wanita. Hormon testosteron berperan dalam mengatur libido atau gairah seksual dan menjaga kesehatan vagina, payudara, dan kesuburan.

6. Estrogen

Sebagian besar hormon estrogen diproduksi di ovarium atau indung telur. Selain itu, hormon ini juga diproduksi oleh kelenjar adrenal dan plasenta, tetapi hanya dalam jumlah yang sedikit. Hormon estrogen berfungsi untuk membantu perkembangan dan perubahan tubuh saat pubertas, termasuk perkembangan fungsi organ seksual, dan memastikan proses ovulasi dalam siklus menstruasi bulanan. Hormon ini juga berperan dalam proses keluarnya ASI setelah persalinan, mengatur mood atau suasana hati, dan proses penuaan. 

Penurunan produksi estrogen dapat menimbulkan berbagai gangguan, seperti menstruasi yang tidak teratur, vagina kering, suasana hati tidak menentu dan osteoporosis pada wanita lanjut usia.

Disadur dari : alodokter.com

Faktor menopause pada wanita lanjut usia menjadi salah satu penyebab paling umum terjadinya penurunan produksi estrogen. Penurunan hormon estrogen dalam tubuh bisa menyebabkan vitalitas menurun, hot flushes, emosi tidak stabil, vagina kering, rambut rontok dan kulit kusam, bahkan menghambat metabolisme tubuh dan meningkatkan resiko osteoporosis. Hal ini biasa disebut dengan gejala menopause. Gejala ini tentunya menimbulkan rasa tidak nyaman bagi wanita yang mengalaminya.

Apalagi hot flushes yang kerap kali dialami wanita menopause di malam hari, biasanya ditandai dengan wajah dan kulit tubuh (terutama leher dan dada) yang memerah dan terasa hangat, berkeringat, dan rasa kesemutan di jari-jari.

Sebelum terlambat, bagi wanita khususnya anda yang sudah memasuki usia 40 tahun ke atas sangat baik mengkonsumsi Evergood, kapsul herbal yang terdaftar di BPOM RI dan berfungsi membantu meningkatkan produksi hormon estrogen. Evergood mengandung fitoestrogen alami yang sangat praktis dan aman dikonsumsi jangka panjang. 

Fitoestrogen adalah senyawa yang ada di dalam tumbuhan yang cara kerja di tubuh mirip hormon estrogen. Adapun efek Fitoestrogen bisa membantu mengencangkan payudara, menghaluskan kulit, meningkatkan lubrikasi vagina, serta meningkatkan gairah seksual. 

Fitoestrogen dalam Evergood terbukti aman dan bisa dikonsumsi jangka panjang karena alami berasal dari ekstrak herbal yaitu Ekstrak Pueraria lobata, Ekstrak Fenugreek, dan Ekstrak Fennel. Manfaatnya kita menjadi lebih bergairah dan lebih semangat menjalani aktivitas seharihari dan kesehatan tubuh tetap terpelihara.


Sumber : E-Info Kompak Juni 2020